Picture
Anak muda Jakarta yang gemar keluyuruan malam atau bahkan begadang hingga pagi, kini tidak perlu khawatir kelaparan lantaran sulit mencari warung makan yang buka hingga dini hari. Di bilangan Jalan Saharjo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, ada tempat makan yang bisa dijadikan tempat nongkrong hingga dini hari. Namanya Cam’p Steak, tempat makan yang menyediakan makanan ala Eropa seperti steak daging sapi dan daging ayam. Tidak hanya tempat makan, di lokasi nongkrong tersebut juga terdapat toko perlengkapan naik gunung serta warung internet (warnet). Satu lagi yang menarik, harga makanan yang disajikan di Cam’p Steak cukup terjangkau kantong anak muda.

Menurut Leonardo Fabian, pemilik Cam’p Steak, awalnya tempat makan miliknya itu hanya sebuah tempat kongko-kongko anak-anak pencinta alam dan penggemar panjat tebing. Karena sering begadang hingga dinihari dan sulit mencari makanan jika lapar pada malam hari, akhirnya Leonardo yang biasa disapa Leo berinisiatif membangun tempat makan yang buka hingga dini hari.

”Biasanya anak-anak suka cari makan ke warung yang ada di sepanjang Jalan Saharjo ini. Karena sering kesulitan mencari makanan di malam hari akhirnya saya punya ide untuk membuka warung makan,” kata Leo yang juga menjabat Wakil Media Promosi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pengda DKI Jakarta.

Singkat cerita, Leo memilih untuk menjajakan steak sebagai dagangan utamanya. Saat itu, sekitar tahun 2005, Leo menyulap tempat nongkrong miliknya menjadi kedai makan. Karena selama ini anak muda yang kerap kongko adalah para pencinta alam, harga makanan yang dijualnya juga disesuaikan dan tidak terlalu mahal.

”Kami juga tidak membutuhkan lahan parkir yang luas karena rata-rata pengunjung bukan orang yang naik mobil. Kalaupun ada pengunjung yang mengendarai mobil, mereka bisa parkir di lahan parkir milik ruko di samping kiri Cam’p Steak ini,” ujar Leo.

Saus khas
Menu andalan Cam’p Steak adalah Special Cam’p, yakni steak yang terbuat dari daging sapi impor yang disiram dengan saus racikan khas dari sang koki, Sikam. Koki Cam’p Steak itu sudah malang melintang di dunia steak dan pernah lama bekerja di salah satu restoran di Bali. Saus buatannya berasa pedas yang ditimbulkan dari lada. Sementara dagingnya empuk karena dipanggang di atas teflon dalam jangka waktu hingga sepuluh menit.

Selain menu Special Cam’p, di Cam’p Steak juga ada menu Chicken Gordon Bleau. Makanan tersebut terbuat dari daging ayam yang dibuat pipih, kemudian diberi daging asap dan keju, lalu digulung dan diolesi tepung terigu, telur kocok, serta tepung roti. Selanjutnya daging ayam tersebut digoreng dan dihidangkan dengan siraman saus.
”Selain makanan Eropa yang harganya terjangkau, kami juga menjual makanan ala Indonesia seperti nasi goreng dan bubur ayam,” kata Leo yang menyebutkan bahwa harga satu porsi Special Cam’p hanya Rp 28.500 dan untuk satu porsi Chicken Gordon Bleau dibanderol Rp 21.000.

Menurut Sikam, menu Chicken Gordon Bleau adalah menu racikannya dan sudah enam bulan diperkenalkan kepada pelanggannya. Dikatakannya, selama ini pelanggan yang kerap berkunjung ke Cam’p Steak adalah anak-anak muda yang gemar nongkrong di malam hari. ”Maka dari itu kami buka setiap hari sejak pukul 10.00 hingga pukul 04.00. Biasanya pelanggan ramai datang ke Cam’p Steak sejak pukul 19.00 hingga pukul 02.00 dini hari,” ujar Sikam.

Selain makanan, di Cam’p Steak juga terdapat toko penjualan alat-alat perlengkapan naik gunung dan warung internet. ”Pelanggan yang datang kadang jenuh makan steak. Mereka biasanya hanya duduk-duduk sambil minum, atau bisa melihat-lihat produk tas ransel dan alat-alat gunung yang ada di toko kami. Sebelumnya kami juga menyediakan tempat untuk panjat dinding,” tutur Leo yang juga mengatakan bahwa tempatnya kerap dijadikan tempat berkumpul para pencinta alam sekelas Ogun Gunawan, pendaki gunung kebanggaan Indonesia.
Read more: http://www.forumkami.net/resep/3922-camp-steak-tempat-nongkrong-sampai-pagi.html#ixzz1xYGyjZNn


Read more: http://www.forumkami.net/resep/3922-camp-steak-tempat-nongkrong-sampai-pagi.html#ixzz1xYGkN9xh

 
Picture
Anda pasti tahu lambang disamping bukan? Benar, itu adalah lambang Seven Eleven, mini market yang kini menjamur di Jakarta dan di beberapa kota besar lainnya. Seven Eleven atau biasa disebut Sevel menjadi tempat nongkrong bagi anak-anak muda Jakarta. Hampir disetiap Sevel kita dapat dengan mudah menemukan anak-anak muda yang sengaja mampir untuk nongkrong atau menikmati WiFi gratis. Sebenarnya apa keistimewaan Sevel dibandingkan dengan minimarket-minimarket lainnya?
Sevel, memang lebih lengkap dibandingkan dengan minimarket yang ada di Indonesia selama ini. Di Sevel kita dapat menemukan big bite (hot dog), Slurpee (minuman aneka rasa yang dibekukan), kopi siap minum, berbagai macam snack, pulsa, voucher game online, CD musik dan berbagai macam barang lainnya. Memang beberapa barang juga dapat ditemukan di minimarket pada umumnya, namun beberapa produk seperti Slurpee, big glupe, dan berbagai jenis makan siap saji meang membuat Sevel lebih unggul daripada minimarket biasa. Selain itu ketersediaan jaringan WiFi membuat Sevel Banyak didatangi kaum muda untuk browsing dengan gadget-gadget mereka.
Sevel pertama berdiri di sekitar bilangan blok M tepatnya daerah Bulungan. Makin lama, perkembangan Sevel semakin pesat dan akhirnya menjamur di wilayah seantero Jakarta. Sevel sendiri,tak pernah sepi pengunjung, malam hari biasanya adalah waktu yang sering dipilih anak muda untuk sekedar nongkrong-nongkrong di Sevel. Mereka menghabiskan waktu bersama teman-teman, atau kumpul bersama komunitas mereka masing-masing.